Jalan raya yang menuju stasiun kereta api baru di daerah Wenling, Zhejiang, Cina, terpaksa mendapat gangguan dari sebuah rumah yang berada di tengah-tengah jalan raya yang memiliki 4 jalur. Rumah 5 lantai tersebut dihuni oleh warga bernama Zhang Ling dan istrinya serta sepasang suami-istri.
Mereka menolak menandatangani kesepakan untuk pindah karena biaya yang ditawarkan pemerintah setempat tidak cukup untuk membangun rumah baru. Jadi mereka memutuskan untuk tetap tinggal di rumahnya yang letaknya di tengah jalur cepat. Ketika stasiun kereta api yang baru di daerah tersebut sudah mulai beroperasi diperkirakan sebanyak ratusan mobil akan lalu-lalang di sekitar rumah Zhang Ling.
Pria pemilik rumah tersebut lalu berujar setelah menolak tawaran untuk pindah karena biaya kompensasinya yang sedikit. "Ini bisa jadi kesempatan bagus buat saya, mungkin saya bisa membuka toko drive-through di lantai dasar". Fenomena rumah seperti ini dinamakan nail house atau rumah paku, dan sudah banyak kasus di Cina yang seperti ini, tapi rumah ini merupakan kasus yang paling baru.